Monday, April 7, 2008

SERUAN SELAMATKAN BUMI, Paket Film Gratis di Hari Bumi 2008

Ingin April & Mei menjadi bulan luar biasa bagi anda?

Tinggalkan sejenak film-film percintaan, mistik dan berhantu.

Serukan penyelamatan bumi.................

Luangkan waktu bertemu penduduk kota Sipakapa Guetemala yang menggalang referendum menyelamatkan lingkungannya dari pertambangan merusak, ke kutub utara bersama Jonathan Brown, belajar dampak perubahan iklim dari sebuah kulkas, dan banyak lagi.

South To South Film Festival 2008, menyediakan sepaket Film gratis bagi anda, yang bersedia sukarela memutar film-film terpilih selama bulan April & Mei 2008 – agar ditonton banyak orang. Berikut paket yang ditawarkan.

Paket Bumi dan Perubahan Iklim, berisi film-film :

  • Sipakapa is not For Sale
  • Hari esok yang menghilang
  • Jonathan Brown and The Lost Penguin
  • Sui Utik

Paket Energi dan Perubahan Iklim, berisi film-film:

  • Aku ingin Pulang
  • Amazon : Oil Pipeline, Corruption and Poverty
  • The Last Boy Riding
  • The Fridge

Jika anda tertarik, silahkan mengisi formulir melalui www.jatam.org/stos Atau Kirimkan email ke :
- Voni Novita : vonnee@gmail.com/ 081382220134
- Sandika : sandika@fwi.or.id/ 081511852111 atau email ke
southtosouth2007@gmail.com , selambatnya tanggal 20 April 2008.

Nb. Resensi Film dan formulir bisa di dapatkan lewat website atau Japri

Tuesday, March 18, 2008

Anda Tidak Perlu Hebat Untuk Memulai, Tetapi Anda Harus Memulai Untuk Menjadi Hebat

by : -Eko June-

Ya, tagline dalam blog dan footnote saya itu memang sederhana tapi ternyata dalem banget artinya. Terima kasih bagi yang telah memberikan apresiasi terhadap kata2 tersebut selama ini. Sejatinya itu bukan kata motivasi baru, bersandingan dengannya adalah hampir mirip pengertiannya seperti : Take Action Miracle Happened, No Action Nothing Happened dll.


Namun yang ingin saya sharing adalah : Anda memang tidak perlu menunggu menjadi hebat dulu baru mulai, justru anda harus mulai dulu baru nanti jadi hebat. Orang2 sukses dan hebat sekarang adalah orang2 yang memulai. Tanpa menunggu agak2 hebat, sedikit hebat, cenderung hebat atau nyerempet hebat :). Tanpa menunggu kondisi ideal digenggaman, baru action. No.

Kenapa saya bilang dalem artinya ?

Karena jika kita memahami dan agak diubah sedikit redaksinya maka akan sesuai dengan kondisi yang kita inginkan dan akan kita lakukan.

Anda Tidak Perlu Seberani Helmy Yahya Untuk Mulai Bicara, Tetapi Anda Harus Mulai Bicara Di Depan Umum Agar Bisa Seberani Helmy Yahya.

Anda Tidak Perlu Sejago Pak Roni Yuzirman Untuk Berbisnis, Tetapi Anda Harus Mulai Berbisnis Agar Bisa Sejago Pak Roni.

Anda Tidak Perlu Sepintar Helvy Tiana Rosa Untuk Mulai Menulis, Tetapi Anda Harus Mulai Menulis Agar Bisa Sepintar Helvy Tiana Rosa.

Anda Tidak Perlu Sefasih Juara MTQ Untuk Mulai Membaca Al-Qur'an, Tetapi Anda Harus Mulai Membaca Al-Qur'an Agar Bisa Sefasih Juara MTQ.

Dan masih banyak lagi.

Dan itu berinti dan berawal pada satu kata : mulai.
Kemudian akan berproses menjadi : bisa karena biasa.
Sampai kemudian berakhir dengan : hebat.

Kenapa seorang pilot pesawat tempur bisa mengendalikan pesawat yang kecepatannya luar biasa itu ya ? Kenapa penerjun payung bisa dengan berani melompat dari ketinggian itu ya ? Kenapa pak Roni bisa sehebat itu ya ?

Karena P T D.

1. Paham

Miliki ilmunya. Pak Roni bisa hebat karena membaca buku, ikut seminar, sharing dengan yang sudah lebih hebat, bersilahturahmi dll. Kita bisa belajar di milis untuk membuka toko kepada yang sudah duluan dan sukses. Bagaimana mencari barang, bagaimana menentukan harga, bagaimana mencari lokasi dll. Disini sedikit hitung2-an dibuat, sedikit loh, klo kebanyakan makin pusing. Belajar - belajar - belajar lalu ...

2. Terlatih

Disinilah kata 'mulai' mengambil makna. Bagaimana mau punya bisnis online klo gak mulai register domain misalnya. Kemudian dilanjutkan dengan mencari barang atau kontak temen yg bisa diajak kerjasama. Ketemu masalah jadi sebuah pembelajaran berharga. Oh gitu toh. Latihan lagi. Evaluasi lagi.

Namanya latihan pasti butuh waktu, konsistensi dan berat.
Proses menjadi orang hebat seperti buah kelapa.
Dipetik dari ketinggian dan dijatuhkan. Gedebuk !.
Kemudian dikupas kulitnya. Kret kret !.
Lalu setelah jadi batok dibelah. Prak !.
Trus di disayat isinya. Sret !.
Setelah itu di parut. Sreset sreset !.
Baru kemudian di peras. Hegh !.

Akhirnya munculah santan putih bersih yang siap digunakan :).

3. Dzikrullah

Setelah dan selama melakukan itu semua, tetap kembalikan kepada Allah SWT. Pasrahkan diri, ikhlaskan hati, do'akan ikhtiar. Hanya kepada-Nya lah kita kembalikan segala urusan.

Alhamdulillah jika kita semua SUDAH MEMULAI :).
Ayoooo belajar dan ayoooo memulai ...

Wassalam.

-Eko June-

Wednesday, March 12, 2008

Cara Orang Sunda Menghargai Perempuan (Versi Indonesia)

oleh: nino (unpublished)

Orang sunda kasepuhan terkenal dengan kearifannya dalam mengelola sumberdaya alam. Prinsip pengelolaan, "gunung kayuan, lamping awian, lebak sawahan, datar imahan dan legok balongan" begitu lekat dalam kehidupan mereka.

Prinsip kehidupan lainnya yang mencerminkan kearifan adalah bagaimana kerjasama yang terbina antara umat manusianya, dalam lingkup yang terkecil juga terlihat dalam kehidupan berkeluarga. Seorang pria yang menjadi kepala keluarga akan memerlukan pendamping wanita yang juga kuat dalam menata rumah tangganya, juga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Fungsi kepala keluarga sebagai direktur sebuah perusahaan akan sangat diimbangi oleh peran seorang manager yang gigih yang didapat dari pendampingnya.


Contoh yang paling nyata dari kerjasama yang terbina dapat terlihat dalam pengelolaan sawah dan huma. Seperti diketahui bahwa lambang kemakmuran diibaratkan dengan perumpaan seorang perempuan. Nyai Sri dipercaya sebagai lambang kemakmuran, pilosofi mipit kudu amit, ngala kudu menta, sing kacukcruk walunganana sing kapapay wahanganana, nete taraje nincak hambalan di maknai dengan hati agar hasil panen yang didapat akan berlimpah. Jelas disini posisi perempuan yang begitu tinggi dimata orang sunda. Mereka percaya bila menyengsarakan perempuan, maka hidupnya akan penuh dengan kesengsaraan pula dan akan ditimpa kabendon.

Posisi dalam pemerintahan adat cibedug ada pengaturan fungsi laki-laki dan perempuan, adapun penunjukkan barisan kolot kasepuhan diatur berdasarkan mufakat bersama seluruh warga kasepuhan. Posisi Indung Beurang yang bertugas mengurus orang yang akan melahirkan dan setelah melahirkan, Ngala daun, dan urusan dapur akan diatur oleh perempuan untuk melihat logistik macam apa saja yang dibutuhan dan seberapa besar kebutuhannya


Dalam tahapan proses pengelolaan sawah, peran lelaki terlihat dalam hal perencanaan dan pekerjaan besar seperti, mencangkul, membajak dan membuat persemaian, sementara dalam tahap, tandur, ngaberak, ngoyos, babad galeng, mipit, dibuat, ngalantay sampai ngaleuit Untuk pekerjaan ngunjal, dipercayakan dikerjakan oleh laki-laki dilakukan bersama-sama dengan perempuan.

Sambil menunggu panen, sebagian waktu dipakai untuk ngahuma, atau ngala suluh, pada tahapan ngahuma, perempuan memainkan andilnya dalam melakukan pekerjaan nyacar, ngaduruk, ngerukan, ngored, ngaberak, ngarambas dan nyami.

Untuk menikmati hasil pertanian dan huma, perempuan diberi tempat pertama untuk mulai memanfaatkan/mencicipi hasil panen, atau biasa juga disebut nganyaran. Nyacaran dilakukan dengan tujuan, bahwa yang diberi hak sepenuhnya untuk mengatur urusan dapur adalah perempuan.

URANG SUNDA, NGAHARGAAN JEUNG MIHORMAT KA AWEWE

by elnino and bagus priatna,

(seperti dilansir dalam Balebat, majalah urang sunda edisi desember 2007)


Urang sunda anu cicing jeung hirup di wewengkon Sanggabuana atawa di sabudeureun Taman Nasional Gunung Halimun-Salak, geus kakoncara miboga pengaweruh jeung elmu tur dilarapkeun sapopoena dina ngatur jeung ngolah kakayaan alam. Aya hal anu kacida jerona lamun dilenyepan (filosofis) saumpamana gunung kayuan-lamping awian- legok balongan-lebak sawahan-datar imahan, eta mangrupakeun tetekon (prinsip) dina ngimbangan jeung ngamumule alam.


Tetekon hirup laina anu bisa jadi eunteung nyaeta ngatur hubungan diantara sasama jalma, utamana hubungan awewe jeung lalaki dijero hiji kulawarga anu geus laki-rabi sok komo lamun boga budak. Hiji lalaki salaku bapak geus tinangtu butuh dibaturan tur sauyunan ku awewe salaku ibu pikeun nata kahirupan rumah tanggana, pon kitu deui dina sajeroning nyumponan kabutuhan hirup. Mun diibaratkeunmah bapak salaku direktur bakal leber wawanen jeung ngagedur kasumangetan hirup, ngan meureun boga syarat utama nyaeta ibu anu jadi menejer kudu boga kakuatan anu hampir sawawa (sinkronisasi).


Contona lamun saha bae daek ngulampreng atawa ulin jalan-jalan ka masyarakat nu aya di sabudeureun Sanggabuana/Halimun (Bogor-Sukabumi-Lebak), bakal bisa ningali ku panon sorangan istilahna ulah nginjeum panon ka batur. Aya hubungan anu kacida endahna (harmonis) dina ngokolakeun kakayaan alam saperti ngahuma jeung nyawah. dua pagawean eta saperti ngahuma anu jadi ciri khas sajarah tatanen urang sunda, kitu oge nyawah anu ceuk sabagian ahli sajarah akibat aya pangaruh ti Maram (introduksi). Tapi nu jelasmah duanana miboga lambang kamakmuran anu sarua nyaeta pare anu sok disebut Nyi Sri. Lambang kamakmuran ieu dilarapkeun ka awewe anu dipikaresep jeung dipikabutuh ku balarea, tapi eta kamakmuran jauh tina rasa ujub riya jeung takabur. Sok komo lamun eta pare (Nyi Sri) geus nincak wanci dewasa keur mah eusian tapi malah tambah lungguh.

Babasaan mipit kudu amit ngala kudu menta sing kacukcruk walunganana kapapay wahanganana, saumpama wanci panen pare datang babasaan ieu teh dipake sangkan muncul karahayuan tur aya dina ginanjar kawilujeungan. Posisi saperti kitu jelas pisan yen awewe kacida dipihormatna dina budaya sunda, jadi lamun codekah tur ngapilainkeun awewe ulah boga harepan hirup aya dina karahayuan nu aya ngan ukur meunang bebendon wungkul. Wajar wae aya sababaraha pagawean anu ngan ukur bisa dilakukeun ku golongan awewe, da sigana lamun dipigawe ku lalaki rada barabe jeung hasilna bakal loba gagal jeung tibatan alusmah.


Hiji conto jeung rek hamper kapopohokeun kubalera padahal tarohanana nyawa, orok lahir tibarang rek gubrag nepi ka umur sababara minggu atawa bulan si awewe nu ngalahirkeun tur orokna tinangtu kudu dibaturan indung beurang (bidan tradisonal/ kampung). Urusan dapur atawa palawari dapur pikeun ngatur rupa oge lobana daharaeun keur nyugemakeun semah dinu hajatan, geus pasti awewe anu bakal bisa ngira-ngirana. Dilenyepanmah eta dua conto teh saeutik henteuna bakal bisa ngadorong ka saha wae pikeun laku lampah pikanyaah dina ngojayan sagara kahirupan.

Aya oge pagawean anu mutlak kidu dipigawe ragem antara awewe jeung lalaki, utamana di widang tatanen nyawah. Saperti tandur-ngaberak-ngoyos-babad galeng- mipit- dibuat- ngalantay nepi ka ngaleuit. Sedengkeun umpama ngahuma posis awewe mucunghul deui kacida pentingna saperti nyacar-ngaduruk-ngerukan-ngored- ngaberak- ngarambas jeung nyami. Datang panen tiba kahasil aya kabiasaan nu disebut nganyaran nyata paling awal nyobaan hasil panen, di dieu awewe anu boga posisi kuat kuat tur boga hak pikeun migawe nganyaran tea. Eces jentre atra pertela awewe teh sakitu mulyana jeroning marengan hirup lalaki. Ti ayeuna meuerun geus waktuna urang bareng gawe rancage, saling haragaan jeung saling pihormat antara awewe tur lalaki. Sangkan hirup aya dina karahayuan teu rek pahili-hili cai pagirang-girang tampian.

Thursday, March 6, 2008

Aku dan Handphone ku.... (Bagian 1)

Siti Maemunah, dalam FORUM

Handphone bukan barang baru. Sejak tujuh tahun lalu, saya sudah menggunakannya. Tapi, saya tak pernah tahu dari mana logam di handphone berasal.

Ternyata tak cuma saya, perusahaan elektronik terkemuka macam Nokia, Motorola, Dell, Phillips dan Acer - tak tahu darimana mineral dan logam dalam produk mereka, dikeruk. Apakah dikeruk oleh perusahaan tak bertanggung jawab, menghancurkan lingkungan setempat dan melanggar HAM. Ataukah dari negara yang dilanda perang sipil, yang biaya perangnya berasal dari pengerukan bahan tambang tersebut.

Itu hasil penelitian terbaru di Eropa. Sebagian perusahaan juga menganggap tak penting darimana logam mereka berasal.

Padahal industri elektronik adalah pemakai logam dalam jumlah besar. Diperkirakan, seperempat berat sebuah handphone berasal dari logam, belum termasuk baterai dan pengecasnya. Jumlah terbesar dipakai untuk papan sirkuit. Sepertiga papan sirkuit tersusun dari logam, sisanya gelas, keramik dan plastik.

Barang-barang elektronik, macam laptop, handphone, MP3 player, kamera dibuat dari berbagai komponen dan jenis logam. bahan utamanya adalah aluminium, besi, tembaga, nikel dan seng. Ada juga bahan lain dalam jumlah kecil, seperti beryllium, timah, cobalt, coltan, tantalum dan platinum. Meski jumlahnya kecil, ia memiliki peran penting.

Cobalt misalnya, ia dipakai untuk membuat pengecas batere handphone, MP3 player, laptop dan kamera digital. Gallium dalam handphone dipakai untuk power amplifier, keypad backlighting dan lampu kamera.

Dan jangan lupa timah. Tanpa bahan ini, komponen satu dan lainnya tak akan bisa digabungkan. Industri elektronik menyerap 35 persen timah dunia. Sebagian besar dipakai untuk menyoder atau merekatkan antar komponen. Sejak Uni Eropa mengumumkan larangan penggunaan timbal bahan soder, dua tahun lalu, permintaan timah naik pesat.

Gaya hidup modern perkotaan - yang mulai menyerbu kampung, juga memicu permintaan semua logam naik pesat. Tahun 2006 saja, sekitar 1 miliar handphone dipasarkan ke seluruh dunia.

Dari Lubang Tambang ke alat elektronik (bag 2)

Siti Maemunah, dalam Forum


Siapa tahu, colton ataupun timah untuk menyoder papan sirkuit dalam handphone anda, berasal dari negara yang dilanda perang sipil sejak lama, macam Congo, atau dari kawasan dengan kerusakan lingkungan parah, macam Bangka Belitung di Indonesia.

Tahun 1940-an, Congo memasok timah kedua dunia. Saat ini, ia hanya memasok sekitar 3 persen timah dunia. Yang terbanyak dari propinsi Kivu Selatan dan Kivu utara, kawasan yang dikontrol oleh kelompok-kelompok pemberontak bersejata. Sepanjang tahun 1998 hingga 2003, negara di benua Afrika ini, dilanda perang sipil. Sekitar 4 juta orang meninggal akibat kekerasan, penyakit dan kelaparan semasa perang sipil.

Di Congo, timah dikeruk dari tambang-tambang di propinsi kaya mineral, dibawah pendudukan kelompok-kelompok bersenjata yang sedang bertikai, mulai dari tentara nasional Congo, Tentara Pembebasan Rwanda, kelompok RCD Goma, milisi Hutu dan banyak lagi. Mereka mendanai makanan hingga peluru dengan mengeruk Cobalt, Tantalum dan Timah. Di North Kivu, pembunuhan, perkosaan, kejahatan perang, kejahatan melawan kemanusiaan adalah hal biasa sepanjang perang sipil.

Laporan Global Witness tahun 2005, menyebutkan sebagian besar bijih timah dari Congo dikapalkan melalui Kenya dan Tanzania dan berakhir ke pabrik Thaisarco di Thailand dan Malaysia Smelting Company. Keduanya masuk dalam 10 daftar perusahan pemasok timah terbesar di dunia. Setiap tahun, sekitar 30 ribu ton bijih timah Thaisarco dikapalkan dari Congo. Dan perusahaan Samsung, Motorola dan LG adalah pelanggan mereka.

Fakta lain juga diungkap dalam laporan. Sepanjang tahun 1998 hingga 2000 misalnya, Afrimex - perusahaan dagang bermarkas di London, membeli 165 ribu kilogram coltan. Di tahun 2000, Afrimex membayar sekitar Rp 18 ribu kepada kelompok pemberontak RCD Goma, untuk setiap kilogram coltan yang mereka dapat. Kelompok ini, juga mengutip pajak hingga 8 persen dari seluruh pembelian coltan di kawasan itu. Mereka menggunakan uang tersebut untuk biaya perang.

Sementara bijih Timah, banyak diambil dari Wakilele, Kivu. Disini ada tambang Bisie, dengan 57 lubang tambangya. Walikale kaya mineral, mulai permata, kobalt, kasiterit (bijh timah), koltan dan bauksit. Dilaporkan bahwa kelompok bersenjata - macam Brigade 85, berhasil mengutip pajak lebih Rp 3,1 Milyar dari perusahaan tambang. Mereka juga melakukan intimidasi, menarik pajak haram dari para penambang lokal, serta penyiksaan dan perkosaan.

Tak jarang, para penambang lokal itu pulang dengan perut lapar. Mereka harus menggali dengan tangan dan jari mereka, begitu keluar dari lubang, kelompok bersenjata menyambut dengan acungan senjata. Kadang mereka merampas bijih timah yang didapat.

Perang Sipil yag terus berlanjut, dibiayai dari pengerukan sumber daya alam, mendorong Perserikatan bangsa-bangsa mengirim sebuah panel ahli ke Congo, guna meneliti ekploitasi haram sumber daya alam disana. Mereka temukan kaitan antara perang, eksploitasi sumber daya alam dan kepentingan ekonomi nasional dan internasional.

Laporan penelitian itu keluar tahun 2003, dengan daftar panjang 85 perusahaan dan individu, yang ditemukan terlibat langsung dengan pendanaan dan bencana kemanusiaan dan ekonomi disana. Diantaranya, ada Afrimex, Finmining hingga Malaysia Smelting Corporation.

Jika Congo sarat perang sipil, lain lagi dengan Indonesia, pemasok timah terbesar kedua di dunia. Sebagian besar timah dari Indonesia berasal dari pulau kecil, Bangka dan Belitung (Babel). Sejarah timah di kawasan ini tak kalah kelam.

Sekitar tahun 1970-an, ada 500 orang terbunuh karena operasi militer terhadap penyelundup timah, sementara 500 orang lainnya mati di penjara. Jauh sebelum itu, timah telah menjadi komoditas dagang yang memicu peperangan. Baik sejak jaman kerajaaan Palembang hingga penjajahan. Tak terhitung korban yang jatuh.

Sekarang, hampir seluruh daratan pulau-pulau tersebut memilki konsesi tambang skala besar. Diantaranya, 111 ijin pertambangan milik PT Timah. Juga perusahaan tambang asing dan ribuan unit penambang Inkonvensional (TI), yang menambang dengan sebaran sangat luas. Empat tahun lalu saja, tercatat ada 6507 unit TI.

Sudah ratusan tahun penambangan timah di Babel, dan warisannya tak main-main. Para penambang ini menggali dimana-mana, termasuk daratan, fasilitas publik – macam jalan raya dan sekolah, sungai, pesisir dan laut, hutan produksi juga hutan lindung. Akibatnya, lingkungan rusak berat.

Di tahun 2004 saja, ada 10 sungai tercemar dan bertambah 2 lagi dua tahun kemudian akibat maraknya pertambangan. Belum lagi sekitar 60 persen luasan hutan kawasan ini rusak, dimana 25 persennya rusak berat.

Sepuluh tahun lalu, ada sekitar 887 lubang bekas tambang yang dibiarkan begitu saja, dikabarkan ini sama dengan luasan 0,1 persen luasan pulau. Bayangkan berapa tambahannya saat ini - sepuluh tahun kemudian, jika penambang TI meningkat pesat, khususnya sejak ijin menambang dipermudah.

Ironisnya dimusim kemarau, sekitar 90 persen lubang-lubang tambang tersebut digunakan airnya oleh warga untuk kegiatan harian. Itu karena sumber-sumber air banyak yang kering, seiring kerusakan lingkungan disana.

Diduga lubang-lubang tersebut menyumbang terhadap tingginya kasus penyakit demam berdarah di kawasan ini. Ada 11,5 persen penderita demam berdarah di sana tahun 2006.

Lahan pertanian juga mengalami tekanan berat. Sepanjang tahun 2000 hingga 2005, ada sekitar 50 ribu ha kebun lada berubah kawasan keruk. Tak cuma kebun lada, lahan pertanian lainnya juga berubah fungsi. Apalagi ada sekitar 32 ribu petani banting stir menjadi penambang. Tak heran jika panen beras dan palawija menurun. Jika ini terus berlangsung, ketahanan pangan pulau-pulau ini akan ambruk.

Rangkaian cerita diatas, saya rekam sepanjang mengikuti sebuah Konferensi Meja bundar bertajuk “Make IT Fair” di Brussel, minggu lalu. Ada pengacara, perusahan elektronik raksasa dan asosianya, Asosiasi perusahaan tambang, Serikat buruh, akademisi, dan masyarakat sipil dari beberapa negara di Eropa.

Dari sini, saya menemukan lagi bukti, salah urus sumber daya alam, gaya hidup modern dan konsumtif di kota, harus dibayar mahal oleh mereka di kampung, seperti yang terjadi di Congo dan Babel.

Hubungan Antara Hari Kasih Sayang dan Emas

Siti Maemunah, di lansir dalam majalah FORUM, 18 Februari 2008


Sejak lama, perhiasan emas dan berlian dipilih sebagai simbol cinta kasih. Sebab, dalam kondisi apapun, ia tak mudah berubah, baik warna, kilau maupun bentuknya. Itu simbol keabadian. Dan tiap pasangan, tentu mendambakan kasih sayang abadi, tak rusak oleh badai, tak lekang oleh jaman.

Perhiasan Emas ternyata menyimpan sisi gelap, yang tak diketahui pemakainya. Sisi yang jauh dari makna kasih sayang, yang diungkap pasangan kekasih di hari Valentine.

“Buat kisah cintamu bersinar di hari Valentine dan jadikan kenangan manis yang abadi”. Itu bunyi salah satu iklan perhiasan emas dan berlian di satu koran nasional, menyambut peringatan hari Valentine, setiap 14 Februari.

Hari Valentine dikenal sebagai hari kasih sayang. Meski di Indonesia, beberapa kelompok memprotes perayaannya. Tapi hari itu tetap diperingati sebagai hari khusus, untuk saling mencurahkan rasa sayang pada pasangannya atau orang lain, yang mereka sayangi.

Biasanya, itu mereka wujudkan dengan memberi kejutan spesial. Mulai dengan berkirim kartu, makan malam hingga memberi hadiah perhiasan emas dan berlian.

Sayang, tak banyak pasangan yang tahu darimana perhiasan emas dan berlian itu digali. Mereka tak tahu, penggalian emas meninggalkan warisan buruk yang abadi bagi warga sekitar pertambangan.

Harga Emas Sebenarnya

Jika berkunjung ke www.nodirtygold.org, kita akan tahu bagaimana sebuah cincin emas dihasilkan. Ternyata untuk membuatnya, dibuang sedikitnya 20 ton limbah. Di tambang Newmont di Sulawesi Utara misalnya, untuk mendapatkan satu gram emas dibuang 2,1 ton limbah batuan dan lumpur tailing. Belum lagi 5,8 kilogram emisi beracun, berupa 260 gram Timbal, juga 6,1 gram Merkuri dan 3 gram Sianida. Limbah ini kelak, diwariskan kepada penduduk lokal dan lingkungan sekitar.

Pertambangan adalah industri yang beresiko. Perusahaan tambang menggunakan bahan kimia Merkuri dan Sianida untuk memisahkan emas dari bijih batuan. Pencemaran oleh dua bahan kimia tersebut sangatlah berbahaya. Sianida seukuran biji beras saja, bisa berakibat fatal bagi manusia, sepersejuta gramnya dalam seliter air bisa fatal bagi ikan.

Satariah, perempuan dayak Siang Bakumpai sudah merasakan daya rusak itu.Ia tinggal di desa Oreng Puruk Cahu Kalimantan Tengah. Ia punya ladang di tanah adat, luasnya sekitar 15 hektar. Hasil panen ladang ini cukup untuk menutup kebutuhan pangan setahun, malah kadang berlebih. Sejak perusahaan tambang emas skala besar – PT Indo Muro Kencana (IMK) dari Australia datang pada1986, semuanya berubah.

Awalnya, perusahaan dibantu aparat pemerintah setempat merampas tanah Satariah dan warga lainnya. luas ladang keluarganya tersisa tak kurang dari satu hektar. Akibatnya buruk. Panen padi tak cukup lagi untuk dimakan harian. Tiap bulan, untuk makan keluarganya yang lebih selusin itu, ia harus membeli beras tambahan, sedikitnya 3 karung.

Tak hanya itu, sungai besar yang mengalir disana tercemar limbah perusahaan. Sejak air sungai berubah keruh, ikan susah ditangkap. Sebelum itu, Satariah dapat memasak ikan segar tiap hari, untuk keluarganya. Sekarang jika mereka ingin makan ikan, ia harus membeli ikan asin.

Urusan mandi dan minum tak kalah sulit. Untuk mendapat air bersih, Satariah harus berjalan jauh. Ia tak mau keluarganya celaka, seperti ternak peliharaannya. Pada suatu hari, dua ekor kerbaunya ditemukan mati di pinggir sungai, pada saat air sungai berubah warnanya menjadi putih. Kerbau itu biasa merumput di tepi sungai dan meminum air sungai.

Tak hanya Satariah, Di teluk Buyat Sulawesi Utara, Surtini, perempuan Buyat pante ini juga jatuh bangun setelah PT Newmont, membuka tambangnya. ”Kami terpaksa menggunakan satu-satunya sumber air, yaitu sungai Buyat, yang berlumpur dan tercemar untuk mandi dan mencuci. Dulunya, air itu bening dan bisa dikonsumsi. Sekarang, kebutuhan air minum dipasok PT Newmont”, tutur Surtini sebelum memutuskan pindah dari kampungnya. Celakanya, ia tak tahu air tersebut terkontaminasi logam berat Arsen. Ia dan warga disana baru tahu setelah pemerintah pusat melakukan penelitian.

Newmont mengakhiri tambangnya lima tahun lalu, meninggalkan lubang-lubang raksasa bekas galian di kawasan perbukitan dan lebih 5 juta ton limbah tailing di teluk Buyat.

Saat ini, harga sebuah perhiasan cincin emas seberat 10 gram sekitar Rp. 2 juta. Itukah harga emas aslinya? Ternyata itu bukanlah harga sebenarnya. Harga aslinya, dibayar oleh pemiskinan penduduk lokal dan kerusakan lingkungan di sekitar logam itu digali. Dan kejadian ini tak cuma ada di Indonesia.

Di Charopampa Peru, ada 400 orang keracunan tumpahan Merkuri tambang emas milik Newmont. Di Philipina, ada 200 juta ton tailing dibuang ke teluk Calancan pulau Marinduke oleh Placerdome dari Kanada, selama 16 tahun. Di Papua Nugini, sepanjang 200 kilometer sungai Ok Tedi dan sungai Fly tercemar limbah tambang emas BHPBiliton dari Australia. Di Rumania, delapan tahun lalu, ada sekitar 120 ribu limbah beracun tambang emas Baia Mare tumpah dan berakibat buruk. Ia mencemari air minum sekitar 2,5 juta penduduk dan membunuh 1.200 ton ikan.

Bicara perhiasan, tentu tak lepas dengan perempuan. Merekalah yang banyak menggunakan perhiasan. Ironinya, perempuan juga kelompok yang paling rentan menerima dampak daya rusak pertambangan. Salah satunya dalam bentuk pelecehan dan kekerasan seksual.

Sayang, kasus yang ditangani Komisi Nasional Hak Asasi Manusia sejak tahun 2000 itu, tak pernah sampai ke meja hijau. Pada 2002, perusahaan bersedia melakukan negosiasi dan setuju memberi ganti rugi kepada korban perkosaan. Angka ganti kerugian paling tinggi yang diterima para korban sebesar Rp. 18 juta. Di Media lokal, perusahaan memberitakannya sebagai santunan.

Sungguh, ternyata harga emas sangat mahal bagi penduduk dan lingkungan sekitarnya. Padahal, jika direnungkan mendalam, tambang emas bukanlah industri yang penting. Ia tak sepenting industri makanan bahkan industri kertas, yang menghasilkan barang kebutuhan sehari-hari.

Diramalkan, sepanjang 1995 hingga 2015, separuh dari produk emas yang diproduksi digali dari wilayah kelola masyarakat adat. Bisa dibayangkan, banyak lagi cerita pilu macam Satariah akan muncul.

Kemilau perhiasan emas ternyata menyimpan sisi kotor dan gelap, yang tak diketahui pemakainya. Sisi yang jauh dari makna kasih sayang, yang diungkap pasangan kekasih di hari Valentine.



Wednesday, March 5, 2008

Lomba Foto "Manusia, Air dan Toilet"

Dalam rangka memperingati Hari AIR Dunia 2008 yang bertemakan "Sanitasi" maka KRuHA (Koalisi Rakyat untuk Hak atas Air) menyelenggarakan lomba foto dengan:

Tema : "Manusia, Air dan Toilet"

Ajakan: Memotret fakta kondisi "Toilet" rumah tangga dan/atau fasilitas publik

PERSYARATAN UMUM:

o Peserta boleh menyertakan lebih dari satu foto .
o Karya foto harus asli, orisinil, bukan jiplakan, dan belum pernah dipublikasikan atau disayembarakan. Panitia tidak bertanggung jawab bila ada tuntutan hukum dari pihak lain atas Karya yang dikirim oleh peserta lomba.
o Mencantumkan lokasi pemotretan.
o Melampirkan identitas diri yang lengkap serta alamat yang jelas.

PERSYARATAN TEKNIS:

o Diperbolehkan mengirim hitam-putih dan warna, termasuk Foto Digital
o Ukuran 14 R
o Mencantumkan Judul

KRITERIA PENILAIAN

o Kesesuain Foto dan Tema
o Artistik dan teknik foto
o Spontanitas ide

TIM JURI

o Purwaka/Blontank Poer (Pewarta Foto)
o Dhandy Dwi Laksono (Jurnalis)
o Hamong Santono (Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Hak atas Air/KRuHA)

PENGHARGAAN

o Piagam Penghargaan
o Finansial sebesar Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) sebagai pemenang terbaik

LAIN-LAIN

o Pendaftaran tidak dipungut biaya
o Setiap peserta boleh mengirimkan paling banyak 3 (tiga) dokumen dengan nomor peserta yang berbeda
o Semua hasil Lomba menjadi milik panitia termasuk Sofcopy berupa CD dan panitia berhak mempublikasikan
o Dokumen Lomba diterima panitia (alamat/email tercantum di bawah) paling lambat pada tanggal 20 Maret 2008
o Pemenang akan diumumkan pada tanggal 22 Maret 2008

Alamat Panitia/Sekretariat:

Jl. Mampang Prapatan XI No. 17 Jakarta Selatan
Telepon: 021.7992945 Fax: 021.7995271 email: kruhafoto@yahoo.com
Informasi lebih lanjut: ratnayunita@gmail.com

Tuesday, March 4, 2008

Call for donation -- Save Your "Protected Forest"

Rp. 300 for 1 m2 protected forest
Dalam berbagai pertemuan dan pernyataan resmi,
pemerintah selalu beralasan ketiadaan biaya untuk
melakukan penjagaan hutan sehingga pendanaan yang akan
diperoleh dari penghancuran 11,4 juta hektar hutan
lindung melalui skema PP 2/2008 akan digunakan untuk
menyelamatkan hutan tersisa.

WALHI menghimbau seluruh lapisan masyarakat untuk
mendonasikan minimal Rp. 1000 sebagai bentuk
perlawanan terhadap peraturan yang mementingkan
segelintir pihak. Donasi anda sebagai kompensasi
terhadap 3,3 meter persegi hutan lindung dan akan
diserahkan kepada Menteri Keuangan. Tujuannya adalah
agar pemerintah tidak kekurangan dana untuk melakukan
penjagaan hutan dan kemudian menyerahkan kepada
perusahaan tambang untuk diobrak abrik.

Hanya dengan minimal Rp. 1000 anda telah berkontribusi
menyelamatkan 11,4 juta hektar hutan Indonesia dan
turut berpartisipasi dalam upaya mengurangi laju
perubahan iklim.

Kirimkan nilai donasi, nama, profesi dan kota domisili
anda ke 081210581481 atau roelly@walhi. or.id Donasi
anda menentukan keberlangsungan hutan alam Indonesia.

Informasi lebih lanjut tentang PP no 2/2008 bisa
dilihat di www.walhi.or. id, www.jatam.org atau
www.rullysyumanda. org. Untuk mendownload PP No 2/2008
sila di www.dephut.go. id

Berapa minimal yang harus saya donasikan:
Anda hanya diminta untuk mendonasikan minimal Rp. 1000
rupiah

Mengapa minimal Rp. 1000?
Ini untuk memudahkan dalam melakukan donasi. Harga
satu meter hutan lindung adalah Rp. 300. Kemungkinan
untuk mendapatkan pecahan Rp. 300 sangat kecil
sehingga nilai nominal diperbesarkan. Untuk itu anda
mendapat kompensasi senilai 3,3 meter persegi hutan
lindung.

Apakah saya boleh menyumbang lebih dari Rp. 300?
Anda dipersilahkan mendonasikan sesuai dengan
kemampuan anda. Nilai donasi tersebut akan di konvert
menjadi luasan hutan lindung sesuai dengan nominal
donasi anda.

Apa rewardnya kepada saya?
Hal yang utama, anda telah berkontribusi dalam upaya
menyelamatkan 11,4 juta hektar hutan lindung. Anda
juga akan memperoleh Coupon senilai yang anda
donasikan yang menyatakan bahwa anda adalah pemilik
hutan lindung didaerah tertentu dengan luasan sesuai
dengan donasi anda dan anda berkeinginan agar hutan
lindung itu tidak dihilangkan atau di tambang.

Apa yang akan dilakukan setelah donasi terkumpul?
Direktur Eksekutif WALHI Nasional akan menempatkannya
kedalam sebuah karung dan membawanya ke Departemen
Kehutanan untuk menyerahkan donasi anda

Bagaimana caranya saya berpartisipasi:
Anda dapat berpartisipasi dalam dua cara:

1. Anda bisa mengumpulkan donasi anda dan meminta
rekan lainnya untuk melakukan hal serupa. Kumpulkan
donasi anda dan lengkapi dengan nama masing-masing
donatir, profesi, dan kota domisili, lebih baik juga
mencantumkan nomor yang dapat dihubungi sehingga kami
dapat berkomunikasi dengan anda. Kirimkan donasi anda
melalui kurir atau via TIKI ke kantor WALHI, Jln.
Tegal Parang Utara No 14 Jakarta 12970. Kami akan
memberikan tanda terima dalam bentuk coupon yang
menyatakan bahwa anda adalah pemilik\ hutan lindung
dan meminta kepada pemerintah untuk tidak merusak
hutan lindung tersebut. Direktur Eksekutif Nasional
WALHI akan menyerahkan donasi yang terkumpul setiap
hari senin ke Menteri Keuangan dan Menteri Kehutanan.
Anda dipersilahkan terlibat bila anda punya waktu.

2. Anda bisa mendaftarkan nama, profesi, alamat, nomor
yang dapat kami hubungi dan komitment luasan yang akan
disewa. Kirimkan ke (pilih salah satu
saja) Hotline-08121058148 1 atau Rully-081319966998.
Kami akan membuatkan Pernyataan Kesediaan yang akan
kami serahkan kepada Menteri Keuangan.

Sampai hari ini sejak Jumat, WALHI telah menerima dana
pemeliharaan hutan lindung seluas 178,799 m2

PEREMPUAN DAN JEJAK EKOLOGI YANG DITINGGALKAN

Goretan Khalisah Khalid*

Ada survey singkat terhadap 10 orang perempuan yang tinggal di Jakarta, terkait dengan jejak ekologi yang ditinggalkan dari sebuah pola konsumsi yang setiap harinya dilakukan. Survey ini berdasarkan atas pertanyaan yang sederhana, berapa sering mereka berbelanja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dimana kecendrungan mereka berbelanja. Hasilnya tidak mengejutkan, perempuan di kota lebih dari 3 (tiga) kali berbelanja setiap bulannya di pusat perbelanjaan. Survey ini kita juga bisa melihat jejak ekologi yang ditinggalkan oleh perempuan untuk pemenuhan pola konsumsinya.

Dalam hitungan jejak ekologi (ecological footprint), kita bisa menilai sejauhmana tingkat konsumsi kita mempengaruhi kualitas lingkungan hidup kita dan tentu saja berapa besar kemudian korban yang ditimbulkan akibat kerusakan lingkungan hidup yang bersumber dari pola konsumsi. Hitungan jejak ekologi ini memang cara menghitung dengan cepat dan relatif akurat untuk perseorangan yang bisa dihitung perbulan atau pertahun, dan tentu saja ini bisa diterapkan dimana saja termasuk di Indonesia yang tingkat kerusakan ekologinya begitu tinggi. Hasil dari hitungan ecological footprint kita mungkin akan sangat mengagetkan, tapi hitungan ini sekaligus bisa menjadi "alat" bagi kita untuk mulai mengurangi tingkat konsumerisme dalam kehidupan sehari-hari.

Tulisan ini juga hendak mengajak kita untuk melihat, bahwa jejak ekologi yang ditinggalkan oleh perempuan, bukan hanya menyisakan persoalan lingkungan hidup, tetapi bahkan berkontribusi besar atas proses kekerasan yang dialami oleh perempuan di belahan bumi lain yang mungkin tidak pernah terbayang di benak perempuan yang ada di kota. Tulisan ini hendak membawa kita (perempuan) yang tinggal di kota, untuk mulai membangun kepekaan terhadap perempuan yang tinggal di pedesaan.

Mari hitung tingkat konsumsi kita sebagai perempuan, yang mengkonsumsi lebih banyak tissue baik untuk menghapus keringat, kebutuhan di toilet, sampai menghapus makeup wajah. Apakah kita pernah berhitung, berapa banyak kemudian konsumsi kertas kita telah ikut menyumbangkan laju kerusakan hutan yang hingga kini mencapai 3,8 juta hektar pertahun. Pernahkah kita juga menghitung tingkat konsumsi terhadap tissue yang berasal dari hutan akasia, telah ikut menyumbangkan tindak kekerasan yang dilakukan oleh perusahaan pulp and paper di Sumatera Utara terhadap perempuan yang tinggal di Porsea Sumatera Utara.

Kita juga sangat konsumtif terhadap kebutuhan mandi seperti sabun dan shampoo dengan berbagai aroma dan kemasannya, hingga kita tidak menyadari bahwa sabun dan shampoo itu dihasilkan dari minyak sawit (CPO) dari perkebunan besar kelapa sawit yang sangat tidak ramah lingkungan karena menggunakan pestisida dan insektisida pada masa pemupukan. Bahkan, banyak industri besar perkebunan sawit memperkerjakan buruh perempuannya dibidang pemupukan yang notabene itu beracun dan sangat berbahaya bagi kesehatan perempuan. Belum lagi tingkat diskriminasi dan kekerasan yang dialami oleh buruh perempuan di industri perkebunan besar kelapa sawit seperti yang dialami oleh buruh perempuan di Riau dengan satu perusahaan perkebunan kelapa sawit.

Fakta ini mungkin memang sebelumnya tidak pernah terbayangkan oleh perempuan di perkotaan, karena kita berpikir bahwa semua pemenuhan kebutuhan kita tidak ada relasi sama sekali dengan pola produksi yang dibangun oleh industri yang tidak pernah menghitung dampak ekologi yang ditimbulkan dari hasil produknya. Sesungguhnya budaya konsumtif yang dibangun oleh sistem kapitalisme tidaklah berdiri sendiri, karena ini terkait erat dengan kebijakan ekonomi politik yang dibangun dan diskenariokan sebagai sebuah papan reklame yang mengiklankan gaya hidup masyarakat perkotaan. Sistem kapitalisme menciptakan tata kuasa, tata konsumsi dan tata produksi berada di genggaman pemilik modal, dan menjadikan perempuan sebagai target utama dalam pemasaran produk yang dihasilkan.

Seorang teman perempuan pernah mengingatkan kepada saya, untuk tidak menerima pemberian emas sebagai bentuk ungkapan cinta, karena emas ternyata bukan lagi menjadi logam mulia. Emas yang sering menjadi ukuran strata sosial atau kelas bagi perempuan, ternyata telah menjadi logam penindasan bagi perempuan yang menjadi korban industri pertambangan emas. Bahkan emas yang sangat disukai oleh perempuan, setiap gramnya menghasilkan tidak kurang 2,1 ton limbah batuan dan lumpur tailing yang dibuang. Ditambah 5,8 kilogram emisi beracun, 260 gram timbal, 6,1 gram merkuri dan 3 gram sianida. Semua limbah-limbah yang dihasilkan untuk memenuhi hasrat kita terhadap perhiasan emas, ternyata berandil besar terhadap lingkungan, khususnya perempuan yang lebih rentan dan spesifik terkena resiko dampak limbah terhadap alat reproduksinya.

Suara dari perempuan untuk perempuan, menjadi sebuah langkah nyata menuju keberlanjutan kehidupan yang lebih adil. Mari merubah gaya hidup, suara perempuan untuk kehidupan. Vote for Life, setidaknya itu dimulai bertepatan dengan peringatan hari perempuan Internasional yang jatuh pada tanggal 8 Maret 2008.

Khalisah Khalid adalah Kepala Divisi Kampanye WALHI Jakarta, tergabung dalam Gender Working Group Friends of the Earth Internasional (FOE), sekaligus anggota Forum Belajar Bersama Prakarsa Rakyat dari Simpul Jabodetabek.

Sunday, March 2, 2008

PP No. 2/2008... Hutanku Deritaku

PP No. 2/2008 akan menghancurkan 900rb ha hutan lindung & akan meloloskan perusahaan tambang untuk menghancurkan 11,4 jt ha, semua hanya untuk Rp. 300/m2. Walhi,Jatam,Sawit Watch dan organisasi link lainya akan mengajukan permintaan pencabutan PP No 2/2008..Kirimkan NAMA, PROFESI dan KOTA DOMISILI, SMS ke 081210581481 atau Email ke roelly@walhi.or.id sebagai dukungan snda..Mohon dukungan dan disebarluaskan hanya Rp. 350 atau seharga 1 m2 hutan lindung anda telah berkontribusi dalam upaya mengurangi bencana ekologis dan climate change lihat infonya di www.rullysyumanda.org atau www.walhi.or.id